lapora mingguan praktikum botani morfologi daun
LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM BOTANI
“MORFOLOGI
DAUN”
Oleh:
ARIF
KURNIANTO
D1B118068
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2018
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belekang
Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu
yang mempelajari bagian struktur luar organ tumbuhan yang dapat dilihat secara
langsung. Daun Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu
disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel daun. Didalam kloroplas
terdapat klorofil. Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian
antaralainhelaian daun (lamina) dan
tangkaidaun (petiolus).
Tangkaidaunterdapat bagian yang menempel dengan batang yang disebut pangkal.
Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta
membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh
pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.
Daun adalah satu satu organ bagian dari
tubuh tumbuhan. Secara umum, pada tumbuhan harus mempunyai daun, batang, dan
akar. Daun sendiri merupakan organ bagian tumbuhan yang sangat penting, karena
daun adalah tempat pengambilan zat-zat makanan terutama yang berupa zat gas (CO2),
selain itu sebagai pengelolah zat-zat makanan, penguapan air dan pernafasan
bagi tumbuhan itu sendiri. Dilihat dari segi fungsi, daun sangat penting bagi
tumbuhan, karena jika tidak ada daun maka tumbuhan tersebut akan mati atau
tidak akan tumbuh karena pada daun inilah terjadi proses fotosintesis.
Daun tumbuhan dapat dibedakan menurut
bentuk ukuran dan beragam sifatnya.Berdasarkan sifatnya daun dapat dibedakan
atas daun lengkap dan daun tidak lengkap.Daun lengkap memiliki empat komponen
utama yaitu pelepah daun (vagina),
tangkai daun (petiolus), helaian daun
(lamina) dan pertulangan daun (venation). Tumbuhan daun lengkap dapat
ditemukan pada tanaman daun pisang (Musa
paradisiaca L.) dan daun pinang (Araca
catechum). Sedangkan daun tidak lengkap dicirikan salah satu atau lebih
dari empat komponen daun tidak ada.Contoh daun sikejut (Mimosa pudica L.) dan daun mangga (Mangifera indica L.)
Setiap jenis tumbuhan akan terlihat
bahwa diantaranya ada yang hanya memiliki satu helaian saja pada tangkai
daunnya yang disebut daun tunggal (folium
simplex) dan ada pula tumbuhan yang tangkainya bercabang-cabang dan pada setiap
cabang tangkai terdapat helaian daun, sehingga pada satu tangkai memiliki
helaian daun lebih dari satu yaitu daun majemuk (folium compositum). Daun tunggal yaitu dimana pada tangkai daun (petiolus) hanya terdapat satu helaian
daun (lamina) saja. Karena banyaknya
jenis tumbuhan dan banyaknya bentuk
daun, baik daun tunggal maupun daun majemuk, maka perlu mempelajari bagaimana
sajakah bentuk dan pembagianya.
Bentuk bangun daun dapat bulat, membulat,
segitiga, delta, memanjang dan garis, dengan tepi helaian daun dapat bergerigi,
berombak, rata, beringgit, berombak.Demikian halnya dengan pangkal daun,
permukaan helaian daun mempunyai tipe yang beragam diantara spesies tumbuhan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilaksanakanlah praktikum morfologi daun.
1.1 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dari pelaksananan praktikum ini adalah untuk memberi pengalaman
kepada praktikan dalam melakukan pengamatan terhadap bermacam tipe daun tunggal
dan daun majemuk. Memberi pengetahuan kepada praktikan untuk mendeskripsikan
bermacam tipe daun tunggal dan daun majemuk.Mengenal susunan daun majemuk dan
bermacam-macam duduk daun.
Kegunaan dari pelaksanaan praktikum ini adalah
untuk mengetahui perbedaan pada masing-masing daun, untuk mengetahui perbedaan
tipe daun majemuk dan tipe daun tunggal dan untuk mengetahui susunan serta
macam-macam daun majemuk dan daun tunggal.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Daun merupakan organ
yang amat beragam, baik dari segi morfologi maupun anatomi. Struktur jaringan
pembuluh dalam tangkai dan tulang daun utama biasanya mirip dengan dalam
batang. Ciri paling penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan apeksnya segera
terhenti. Pada beberapa tumbuhan paku, meristem tersebut tetap aktif selama
waktu yang cukup lama. Pada paku lain, sepertiOphioglossum, dan pada
Spermatiphyta, aktivitas meristem apeks daun segera terhenti, sementara bentuk
and ukuran daun ditentukan oleh pertumbuhan interkalar dan marginal (Rosanti,
2011).
Daun
umumnya berbentuk tipis dan bewarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan
warna klorofil yang ada pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan
dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam
fotosintesis. Namun daun ada juga yang berwarna kuning, merahdan ungu karena
daun juga memiliki pigmen lain. Misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil
(berwarna kuning) dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu tergantung
tingkat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah
menjadi kuning atau merah dan dapat dilihat jelas pada daun yang gugur
(Sugiono, 2009).
Modifikasi daun sangat berfariasi pada group
tananman yang berbeda, beberapa tananman primitif daunnya merupakan perluasan
secara lateral dari tumbuhan dimana epidermis batang dan pada beberapa
tananaman paku-pakuan dan tananman berbiji kemungkinan merupakan sistem cabang
dengan komponen yang bergabung sebagian besar daun tananaman dikotil dan
monokotil pasti phyllase yaitu berupa
petiole yang pipih daun meluas dan disonkong dengan petiole (Heddy, 2010).
Adanya logam berat pb
dapat mempengaruhi bentuk morfologi daun. Hal ini terlihat dengan penurunan
warna hijau pada batang dan daun tanaman yang akhirnya menguning dan mengalami
klorosis, serta nekrosis pada ujung dan sisi daun, sayur paling besar mengkalumulasi
logam pb, sehingga dapat mengalami perubahan penurunan warna hijau, karena
logam dapat menghentikan unsur Mg dalam klorofil, suatu senyawa yang
menyebabkan batang dan daun berwarna hijau, (wirdati et al, 2015).
Karakteristik morfologi
daun tipis dengan permukaan daun licin mengkilap, tepi daun bergelombang, dan
jumlah stomata yang banyak pada daun tanaman pohon flocourtia inermis roxb,
cirri spesifik yang di jumpai pada tanaman ini dapat berpotensi dalam
mengurangi polusi udara seperti CO2 dan polusi debu, (Elis et al, 2015).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM
3.1.
Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium
Agroteknologi Unit Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo pada
hari selasa, 23 Oktober 2018 Pukul 08.00-09.40 WITA.
3.2.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada praktikum daun
tunggalyaitu, daun pisang (Musa
paradisiaca L.), daun kembang sepatu (Hibiscus
rosa sinensis L.), daun kapuk randu (Ceiba
petandra gaertz.), daun jambu biji (Psidium
guajava L.), daun sirih (Piper ningrum
L.), daun terung (Solanum mongolena
L.), daun keluwih (Artocarpus communis),
daun jarak (Ricinus communis L.) dan
daun majemuk yaitu, daun belimbing wuluh (Averchoa
bilimbi), daun sikejut (Mimosa pudica
L.), daun kelor (Moringa oleiferaL.)
dan daun asam (Tamarindus indica
L.).Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah pensil, alat tulis menulis,
buku penuntun, penghapus dan pulpen.
3.3.
Prosedur Kerja
Prosedur
kerja pada praktikum kali ini yaitu asisten menerangkan kepada praktikan
tentang bagian-bagian morfologi daun yang terdapat pada daun pisang (Musa paradisiaca L.), daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.), daun kapuk randu(Ceiba petandra Gaerenz), daun jambu biji (Psidium guajava L.), daun sirih (Piper ningrum L.), daun jagung (Z.
mays L.), daun terung (Solanum
melongena L.), daun keluwih (A.
communis) dan. Daun jarak (Ricinus
communis L.). Serta daun belimbing wuluh (Averchoa bilimbi), daun sikejut (Mimosa pudica L.), daun kelor (Moringa
oleivera Lamk) dan daun asam (Tamarandus
indica L.).Menggambar morfologi daun yang terdapat pada tanaman serta
diberikan keterangan-keterangan dari setiap morfologi daun. Mengambil dokumentasi dari setiap bahan
yang telah selesai digambar. Membersihkan meja tempat kerja.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pada
praktikum kali ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Tabel
4.1.1. Gambar pengamatan tipe dan bentuk daun tunggal.
No
|
Nama tanaman
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Daun pisang
(Musa paradisiaca.)
|
1.
Ujung daun
2.
Helai daun
3.
Tepi daun
4.
Tulang daun
5.
Tangkai daun
6.
Pelepah daun
|
|
2.
|
Daun kembang sepatu
(Hibiscus
rosa
sinensis )
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. Upih
|
|
3.
|
Daun kapuk randu (Ceiba petandra Gaertz.)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. Upih
|
|
4.
|
Daun jambu biji
(Psidium
guajava)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
|
5.
|
Daun sirih
(Piper
Betle)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
|
6.
|
Daun terung
(Solanum melongena )
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
|
7.
|
Daun keluwih
(Artocarpus communis)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
|
8.
|
Daun jarak
(Ricinus communis)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
Tabel 1.2 Gambar pengamatan tipe dan
bentuk daun majemuk
No
|
Nama
Tanaman
|
Gambar
|
Keteranagn
|
1.
|
Daun belimbing wuluh
(Averchoa bilimbi)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
|
2.
|
Daun sikejut (Mimosa pudica)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
|
3
|
Daun kelor
(Moringa oleifera Lamk.)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
|
4.
|
Daun asam
(Tamarindus indica)
|
1. Ujung
daun
2. Helai
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Tangkai
daun
6. upih
|
4.2
PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel hasil
pengamatan dapat diketahui bahwa, daun yang digunakan sebagai bahan dalam
praktikum Bagian-bagian daun (Folium) ini menggunakan beberapa jenis daun yang
dapat digolongkan mana daun tunggal dan daun majemuk Dari hasil praktikum dapat diketahui
bahwa yang termasuk daun tunggal yaitu daun pisang (Musa paradisiaca L.), daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.), daun kapuk randu(Ceiba petandra Gaerenz), daun jambu biji (Psidium guajava L.), daun sirih (Piper ningrum L.), daun terung (Solanum
melongena L.), daun keluwih (A.
communis) dan daun jarak (Ricinus
communis L.). Sedangkan yang termasuk dalam daun majemuk yaitu daun
belimbing wuluh (Averchoa bilimbi),
daun sikejut (Mimosa pudica L.),
daunkelor (Moringa oleivera Lamk) dan
daun asam (Tamarandus indica L.).
Dari seluruh tanaman yang termasuk daun lengkap yaitu daun pisang.
Morfologi daun terdiri ataspangkal daun (leaf base) yaitu bagian yang berhubungan
dengan bagian batang tumbuhan, pelepah atau upih daun (vagina), yaitu bagian daun yang memeluk batang,tangkai daun(petiolus), yaitu bagian daun yang
umumnya berbentuk silinder danhelaian daun (lamina),
yaitu bagian daun yang berbentuk pipih dorso-ventral serta berguna untuk
fotosintesis.
Daun adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan dalam
menjalankan proses fisiologi dan biokimia untuk memproduksi biomassa sebagai
sumber energi bagi organisme lainnya termasuk manusia. Daun tumbuhan dapat
dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran dan beragam sifat lainnya. Berdasarkan
sifatnya daun dapat dibedakan atas daun lengkap dan daun tidak lengkap.
Berdasarkan bentuknya dapat bulat, membulat, segitiga, delta memanjang dan
garis, dengan tepi helaian daun dapat bergirigi, berombak, rata dan beringgit.
Dalam satu struktur daun terdiri dari satu pelepah daun,
satu tangkai daun, dan satu helaian daun. Pada keadaan lain, setangkai daun
tidak memiliki satu buah helaian daun, tetapi memiliki jumlah helaian lebih
dari satu. Struktur seperti ini dikenal sebagai daun majemuk (folium compositum).
Daun majemuk merupakan modifikasi dari daun tunggal, dimana dalam setiap satu
tangkai daun terdiri dari beberapa daun yang disebut anak daun.
Bentuk daun beraneka ragam sehingga sering digunakan untuk
mengenali jenis tumbuhan. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian
daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan
antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun.
Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan
helai daun dan warna serta bagian permukaannya.
Perbedaan antara daun majemuk dan daun tunggal yaitu daun
tunggal (folium simplex) yaitu
dimana pada tangkai daun (petiolus)
hanya terdapat satu helaian daun (lamina) saja. Daun majemuk (folium kompositum) yaitu dimana pada
tangkai daun(petiolus) terdapat
cabang-cabang yang memiliki helaian daun (lamina),
sehingga dalam satu batang terdapat lebih dari satu helaian daun.
Daun pisang (Musa
paradisiaca L.) mempunyai bangun daun jorong, ujung daunnya membulat,
pangkal daun yang juga membulat, tepi daun yang rata, daging daun yang seperti
kertas (papyraceus atau chartaceus), permukaan atas dan bawah
yang berselaput lilin serta warna daun yang hijau. Tulang-tulang cabang pada
daun pisang bersatu dengan tulang cabang yang lain. Daun pisang (Musa paradisiaca L.) adalah daun lengkap
karena memiliki pelepah daun (vagina),
tangkai daun (petiolus), helaian daun
(lamina) dan pertulangan daun (venation).
Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) merupakan
daun yang berwarna hijau gelap, dengan bagian permukaan yang mengkilat dan tepi
daun yang bergerigi. Daun ini berbentuk bulat telur yang sempit dengan ujung
daun yang runcing dan mempunyai daun tunggal yang beringgit.Daun kapuk randu (Ceiba rosa sinensis L.) adalah daun
tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina)
dan pertulangan daun (venation).
Daun kapuk randu (Ceiba
petandraGaertz.) merupakan tanaman yang memiliki jenis daun majemuk menjari
beranak daun tujuh (septemfoliolatus)
yaitu majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai
seperti letaknya jari-jari pada tangan dan pada ujung ibu tangkainya terdapat
tujuh anak daun. Tetapi pada daun majemuk menjari beranak daun tujuh atau
lebih. Daun kapuk randu (Ceiba petandraGaertz.)
adalah daun tidak lengkap karena hanya hanya terdiri dari tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan pertulangan daun (venation).
Daun jambu biji (Psidium guajavaL.) merupakan daun tidak lengkap
karena hanya terdiri dari tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina)
dan pertulangan daun (venation). Daun jambu biji memiliki letak
bagian terlebarnya berada ditengah-tengah dan memiliki daun jorong. Jambu biji
memiliki ujung daun yang tumpul, tepi daun yang semula masih agak jauh dari ibu
tulang. Tetapi terpisah oleh pangkal dari daun maka pangkal daun jambu biji
adalah tumpul. Daun jambu biji memiliki pertumbuhan daun yang menyirip yang
mana daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pankal ke ujung daun
dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, sehingga
susunannya mengingatkan kita pada sirip ikan. Daun jambu biji meiliki tepi daun
yang rata.
Daun sirih (Piper
ningrum L.)
merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya terdiri daritangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan pertulangan daun (venation). Ciri-ciri daun sirih yaitu
bangun daun (circumscriptio) bulat
telur (ovatus) karena dibagian yang
terlebar dibawah helaian daun, daging daun (intervenium)
tipis lunak, tepi daun (margo)
integer (rata) karena pada tepinya pada saat diraba tidak kasar, ujung daun (apex) meruncing (acuminatus) karena pada ujung yang runcing tetapi titik pertemuan
kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak
sempit panjang dan runcing, pangkal daun (basis)
runcing (acutus), permukaan daun
licin mengkilat, susunan tulang daun (nervatio)
karena mempunyai beberapa tulang yang besar, satu ditengah, yaitu paling besar
sedangkan yang lainnya mengikuti jalannya tepi daun.
Daun terung (Solanum
mongolena L.)merupakan
daun yang tidak lengkap atau daun tunggal karena hanya terdiri daritangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan pertulangan daun (venation).Jika ditinjau dari segi sifatnya
hanya terdapat satu helain daun yang terdiri dari bagian ujung berbentuk
lancip, helain daun yang tidak terlalu lebar, tepi daun yang berombak, tulang
taun tidak terlalu keras dan tangkai daun yang berfungsi sebagai tempat
tumbuhnya daun dan penopang bagi tubuh daun serta terdapat kutikila (bulu-bulu
halus) yang berfungsi mencegah penguapan air secara berlebihan.
Daun keluwih (Artocarpus
communis) merupakan daun tidak lengkap atau daun tunggal kerena hanya
terdiri daritangkai
daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan pertulangan daun (venation). Jika ditinjau dari segi
sifatnya hanya terdapat satu helain daun yang terdiri dari bagian ujung daun
berbentuk lancip, helai daun yang tidak terlalu lebar, tepi daun yang berombak,
tulang taun
tidak terlalu keras dan tangkai daun yang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya
daun dan penopang bagi tubuh daun.
Daun
jarak (Ricinus communis L.) merupakan daun tidak lengkap atau
daun tunggal kerena hanya terdiri dari tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina)
dan pertulangan daun (venation).Daun ini mempunyai bangun bulat (orbcularis), ujung daun yang meruncing,
pangkal daun yang membulat, tepi daun yang bergerigi ganda, daging daun yang
tipis lunak(herbaceus), permukaan
atas yang licin dan bawah yang kasar, serta berwarna hijau kemerah-merahan.
Tulang-tulang cabang yang dimilliki daun jarak adalah bertulang menjari.
Daun belimbing wuluh (Averhcoa
bilimbi) termasuk kedalam jenis daun majemuk dan termasuk kedalam golongan
daun tidak sempurna kerena hanya terdiri dari tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan pertulangan daun (venation).Bagian daun yang lengkap,
permukaan atas daun belimbing hijau tua dan memiliki tepi daun yang rata.
Daging daun belimbing seperti kertas dan lumayan tipis (paprraceus) dan
susunan tulang daunnya menyirip. Ujung daun belimbing meruncing dan pangkal
daunnya membulat.
Daun
sikejut (Mimosa pudica L.) merupakan
daun yang tidak lengkap karena hanya terdiri daritangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina)
dan pertulangan daun (venation).Daun ini mempunyai susunan seperti
suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar
seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada
cabang-cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip.
Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip.
Daun kelor (Moringa oleifera
Lamk.) merupakan
daun yang tidak lengkap karena hanya terdiri daritangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina)
dan pertulangan daun (venation) merupakan
tanaman yang berdaun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna karena
masih ada anak daun yang duduk pada ibu tangkai. Tumbuhan ini dikatakan majemuk
karena terdapat beberapa tangkai cabang dan tiap cabangnya terdiri dari satu
atau lebih helaian daun, dikatakan menyirip karena anak daunnya berada
disebelah kanan dan kiri ibu tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip ikan,
di katakan gasal karena terdapat anak daun yang menutupi ujung ibu tangkainya
dan dikatakan rangkap tiga tidak sempurna karena memiliki lagi cabang-cabang
yang terbagi tiga dan pada tiap tangkai ada anak daun lagi.
Daun asam (Tamarindus
indica L.) termasuk kedalam jenis
daun majemuk menyirip genap(abrupte
pinnatus), dengan tepi daun rata, ujung daun tumpul dan pangkal daun
membulatdan termasuk kedalam golongan
daun tidak sempurna kerena hanya terdiri dari tangkai daun (petiolus), helaian daun (lamina) dan pertulangan daun (venation).Biasanya terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan
di kanan kiri ibu tulang dan pada ujung ibu tangkai daun di tutup oleh anak
daun yang berjumlah genap, oleh sebab itu jumlah anak daunnya biasanya selalu
menjadi genap.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada
praktikum ini dapat disimpulkan bahwa Secara morfologidaun memiliki
bagian-bagian antaralainhelaian daun (lamina)
dan tangkaidaun (petiolus).
Tangkaidaunterdapat bagian yang menempel dengan batang yang disebut pangkal.
Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta
membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daunBentuk daun sangatlah beragam yakni
ada yang dinamakan daun lengkap dan daun tidak lengkap, serta daun tunggal dan
daun majemuk.
Daun tunggal yaitu, daun pisang
(Musa paradisica L.)terdapat ujung daun, helai daun, tepi
daun, tulang daun dan pelepah daun.Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis L) terdapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun. Daun
kapuk randu (Ceiba petandra Gaeretz) terdapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun. Daun
jambu biji (Psidium guajava L.) terdapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun.Daun
sirih (Piper ningrum L)terdapat
tulang daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun.
Daun terung (Solanum melongena L.) terdapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun.Daun
keluwih (A. communis).Terdapat ujung
daun, helai daun, tepi daun tulang daun dan upih daun. Daun
jarak (Ricinus communis L.) tedapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun.
Daun majemuk yaitu, daun belimbing wuluh
(Averchoa bilimbi) terdapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun upih daun.Daun
sikejut (Mimosa pudica L.) terdapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun.Daun
kelor (Moringa oleifera Lamk.) terdapat
ujung daun, helai daun tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun. Daun
asam (Tamarindus indica L.) terdapat
ujung daun, helai daun, tepi daun, tulang daun, tangkai daun dan upih daun.
5.2.
Saran
Adapun saran dari praktikum kali ini yaitu lebih baik lagi dan memberikan
banyak manfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Rosanti,
Dewi. 2011. Morfologi Tumbuhan. Jakarta : Erlangga.
Sugiono, 2009. http://ilmusahabat660.blogspot.com/2015/12/daun-tunggal-majemuk-dan-duduk-daun.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2018.
Heddy,
2010. Penuntun Praktikim Botani.
FAPERTA UIN Suska Riau. Pekan Baru.
Wirdati. 2015. Pengaruh pemberian timbal (pb)
terhadap morfologi daun bayam dalam skala laboratorium.jurnal IPTEKS TERAPAN
v9.i2 (179-184).
Elis. 2015.IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK
MORFOLOGI DAN ANATOMI STOMATA FLACOURTIA INERMIS Roxb di kawasan kampus UNHAS
tamanrea Makasar. Jurnal Alam dan lingkungan vol 6(11).
LAMPIRAN
A.
Daun
Tunggal
Daun pisang Daun jambu biji Daun terung
(Musa
paradisica) (Psidium guajava) (Solanum
mongolena)
Daun kembang
sepatu Daun sirih Daun keluwih
(Hibiscus rosa sinensis) (Piper
Betle) (Atocarpus communis)
Daun kapuk randu Daun
jarak
(Ceiba petandra Gaertz) (Ricinus
Communis)
B.
Daun
Majemuk
Daun belimbing Wuluh Daun kelor Wuluh
(Averrhoa bilimbi) (Moringa oleifera Lamk)
Daun sikejut Daun asam
(Mimosa pudica) (Tamarantus indica)
ARIF KURNIANTO
06
DESEMBER 2000
AGROTEKNOLOGI
Komentar
Posting Komentar